Powered By Blogger

Selasa, 04 September 2012

Deskripsi Diri

Esai  ini sengaja ditulis sebagai salah satu syarat untuk  mengikuti kegiatan opak 2012 yang Secara garis besar berisi  gambaran atas kepribadian saya secara keseluruhan. Dimulai dari latar belakang keluarga,kisah dan perjalanan hidup hingga angan serta  impian yang akan menjadi tujuan.
Nurpadilah Pitriyanti,nama itulah yang mereka berikan kepada saya 20 tahun silam. Lahir di bandung,tepatnya di cimahi 27 maret 1992. Saya berasal dari keluarga yang sederhana tetapi memiliki kasih sayang dan cinta luar biasa. Sebagai anak tunggal,pribadi yang saya miliki jauh dari kata manja karena sejak kecil sudah dibiasakan hidup dengan cara mandiri. Kebetulan,kedua orang tua saya bekerja sebagai karyawan disalah satu perusahaan swasta dan memiliki jadwal kerja yang padat dan juga terikat. Dari pagi sampai petang mereka bekerja tak kenal lelah. Dari kecil saya sudah terbiasa hidup mandiri,tak jarang ketika bangun pagi mama dan papa sudah pergi dan saya terkunci di dalam rumah,sampai akhirnya tetangga sebelah datang membukakan pintu dan mengajak saya untuk bermain dengan anaknya seharian penuh. Gak Cuma di tetengga,secara bergantian saya dititipkan ke kerabat terdekat keluaraga,disaat mereka sedang tidak sibuk. Say sendiri sudah mengerti dan paham betul kapan jadwal saya untuk makan,mandi,bermain,sampai belajar. Dari kecil,Papa banyak mengajarkan banyak hal di kehidupan saya yang pada akhirnya menjadi prinsip hidup yang menjadi aturan dasar di hidup saya. Secara pribadi,saya lebih dekat dengan papa. Beliau sosok yang sempurna,mengajarkan saya menjadi pribadi yang bijaksana,mengedepankan logika dan tak kenal lelah berusaha membuat keluarga.
Sampai akhirnya,Pada saat saya masuk sekolah dasar,papa sudah mulai sakit-sakitan. Pengobatan sudah dilakukan dengan berbagai macam cara,dari obat-obatan medis sampai alternatif. Papa juga sudah pernah dioperasi sebanyak 3 kali,tapi penyakit yang diderita tak kunjung sembuh juga. Alternatif pun menjadi satu-satunya pilihan terakhir yang kami ambil. Pengobatan alternatif dijalani kurang lebih dua tahun,tetapi Tuhan berkehendak lain. Akhirnya ayah meninggal sebelum penyakitnya sempat disembuhkan. Mungkin itu memang yang terbaik,Tuhan menyayangi ayah saya dan menginginkan beliau untuk berada lebih dekat dengannya. Begitulah hidup,ada yang datang ada juga yang pergi tapi terpenting adalah bagaimana cara kita menyikapinya. Berbuat baik selagi mereka masih ada,agar di kemudian hari ketika mereka pergi,nama kita takkan pernah terlupakan oleh mereka.
Setelah kematian papa, kami berdua memutuskan untuk pindah ke Serang-Banten,tepatnya pada saat saya berumur 9 tahun. Untuk memenuhi kebutuhan keluarga,mama sebagai single fighter bekerja tak kenal lelah. Beliau adalah orang yang amat saya sayangi,dari beliau lah saya banyak belajar tentang kehidupan. Menjadi wanita yang tidak lemah dan mudah menyerah,tegar menghadapi segala cobaan yang ada,tak pernah meminta memohon belas kasih dari orang lain,keluarga sekalipun. Beliau satu-satunya keluarga yang saya miliki. Sepeninggal papa,saya yakin beliau amat sangat tepukul. Itulah yang menjadi salah satu alasan kami memutuskan untuk pergi. Beliau tidak pernah menampakan kesedihannya didepan saya. Beliau hanya tersenyum dan yakin bisa membahagiakan saya,walau papa sudah tidak lagi ada.
Selama kurang lebih 3 tahun,saya tinggal di perantauan bersama mama. Sampai akhirnya,ketika saya berumur 13 tahun,mama memutuskan untuk menikah lagi. Saya sendiri jujur amat sangat terkejut mendengar kabar tersebut. Mama meminta izin kepada saya untuk menikah hanya semingu sebelum pernikahan dilangsungkan. Awalnya saya amat sangat keberatan,tapi posisi saya pada saat itu hanyalah anak kecil yang tidak mempunyai kewenangan apapun. Sekalipun saya tidak mengizinkan beliau untuk menikah lagi,pernikahan itu akan tetep berlangsung karena undangan sudah di cetak dan diberikan kepada saudara,kerabat dan tetangga dan dengan berat hati,saya menyetujui pernikahan beliau dengan laki-laki yang belum saya kenal sedikitpun.
Hari-hari menjadi sulit bagi saya,menerima kehadiaran orang asing yang dengan terpaksa saya panggil ayah. Tidak ada hari tanpa pertengkaran,teriakan,jeritan,tangisan terjadi di dalam rumah. Bagi saya rumah adalah neraka. Sikap,watak,dan krpribadian  Ayah tiri saya,jauh dari sosok alm.papa yang kenal.  Penolakan yang saya lakukan tergambar dengan jelas melalui sikap-sikap saya yang selalu bertentangan dengan beliau. Terlebih mama saat itu lebih sering membela ayah tiri dibandingkan saya yang jelas-jelas anak kandungnya,darah dagingnya,dan saat-saat di rumah terasa amat memuakan. Banyak hal yang buat saya amat sangat membenci ayah tiri saya,sampai-sampai saya senderi sering berdoa agar beliau cepat pergi dari dunia ini dan berjanji saat saya dewasa nanti,saya akan memisahkan ayah tiri saya dengan mama,lalu membuangnya,dan takkan pernah mengakuinya.
Selama lebih dari dua tahun,saya tersiksa. Jauh dari kasih sayang orang tua,bahkan jauh dari kasih sayang dan belaian Tuhan. Sampai akhirnya saya bertemu dengan Muharam Juliansyah,laki-laki yang sampai saat ini menjadi orang yang berarti dikehidupan saya. Lambat laun sifat arogan,keras kepala yang saya miliki sedikit demi sedikit menghilang. Saya akui saya orang yang keras kepala,salah ya salah,benar ya benar. Tidak ada toleransi sedikitpun. Semua yang tidak sesuai dengan apa yang saya inginkan dan pikirkan adalah salah. Saya tidak pernah mau mengalah,saya tidak akan pernah berkompromi dengan hal-hal yang bersebrangan dengan diri saya. Alasan itulah yang selalu buat saya bertengkat dengan ayah tiri saya. Kita berdua sama-sama keras dan tak pernah mau mengalah. Tapi dengan hadirnya aram di kehidupan saya,semuanya berubah. Sedikit demi sedikit saya  mulai memahami,bahwa tiap perbedaan tidak seharusnya dijadikan pembenaran atas pertentangan yang terjadi  lalu saling membenci satu sama lain dan itu adalah sikap yang jauh dari  kata Dewasa. Tua itu pasti,tapi dewasa itu pilihan. Mengalah untuk menang,bijaksana dalam berpikir demi kebahagiaan bersama.
Saya memilih untuk dewasa,di umur saya yang ke- 16 tahun. Dari sekedar bercurhat ria tentang kehidupan keluarga  yang berantakan,sampai bertukar pikiran tentang apa yang harus saya lakukan. Tidak hanya mengeluh dan acuh terhadap masalah yang ada,tetapi juga fokus terhadap cara yang akan dilakukan agar masalah tersebut dapat diselesaikan. Proses pendewasaan yang saya alami berlangsung cukup lama,membiasakan membuang ego yang sebelumnya sudah mendarah daging dalam hidup saya sangatlah tidak mudah. Tapi saya yakin tiap ada kemauan, pasti ada jalan. Perlu waktu dua tahun sampai semuanya kembali normal,butuh kesabaran yang luar biasa dalam menjalaninya. Tapi,hasilnya tidak sia-sia dan akhirnya saya bahkan mulai untuk menyayangi mama dan ayah tiri saya.
Secara pribadi banyak hal yang telah berubah dalam diri saya. Terutama disaat umur saya yang ke-20 ini. Dari TK sampai SMA semua berjalan dengan lancar. Jadi juara satu di kelas,juara umum disekolah,juara cerdas cermat,bahkan waktu saya masih TK saya pernah mendapatkan gelar juara I cerdas cermat agama ditingkat kab. Bandung melawan anak-anak yang waktu itu  notabene sudah duduk di bangku SD. Tidak hanya itu,disaat saya duduk di bangku kelas  IV SD,saya juga pernah mendapatkan piala juara II karena telah mengikuti olimpiade mata pelajaran MIPA setingkat kota Serang-Banten dan mendapatkan sertifikat sebagai putri yang berprestasi. Di tingkat SMP saya hanya menjadi juara I  cerdas cermat,berturut-turut saat kelas VIII dan  IX. SMP dan SMA selalu mendapatkan nilai tertinggi disaat kelulusan,tak hanya itu Di SMA ekstrakurikuler yang saya ikuti mendapatkan gelar juara I setingkat kota Serang,ekstrakulikuler  itu adalah Student Company,saya sendiri bertugas di bagian produksi merangkap sebagai ketua “cadangan” karena ketua yang asli tidak begitu tegas pada anggota yang lain. Sebagai perusahaan yang kecil dan beranggotakan teman-teman sendiri,dirasa amat sulit dalam menentukan tiap sanksi atau aturan yang diberlakukan. Dengan berasaskan “kekeluagaan” tiap pelanggaran mendapatkan keringanan,hal itu yang menggugah saya untuk berinisiatif menjadi ketua cadangan atau jadi kaki tangan ketua perusahaan. Dengan peraturan  dan sanksi tegas yang saya buat,tiap anggota bisa menjadi lebih profesional dan pelanggaran pun dapat diminimalisir.Alhasil perusahaan yang kami miliki dalam satu tahun memperoleh profit 250%. Uang dari Para pemilik saham bisa dikembalikan bahkan dua kali lipat dari yang sebelumnya ia berikan kepada kami sebagai modal awal usaha yang kami lakukan. Semuanya berjalan dengan lancar,tak ada sedikitpun hambatan yang berarti dikehidupan saya.
Sampai akhirnya pada saat pengumuman kelulusan masuk perguruan tinggi diumumkan. Nama saya tidak ada di semua test yang saya ikuti. Sesal dan menyalahkan tuhan yang telah berlaku tidak adil sering terlintas dalam benak saya,mana mungkin saya tidak lolos. Usaha yang saya lakukan sudah maksimal,belajar,berdoa dan beribadah takkenal henti, bahkan berpuasa sunah pun sering dijalani,sepertiga malam saya memohon,menangis tapi semua itu tak berarti. Tuhan bekehendak lain. Saya tidak diizinkan menjadi mahasiswa untuk saat itu. Karena malu,saya memutuskan untuk pindah ke depok. Disana saya berencana Bimbel satu tahun dengan harapan bisa menjadi mahasiswa ditempat dan jurusan yang saya inginkan,dan hasilnya pun sangat menggembirakan. Saya diterima di UNJ pend. Bahasa inggris lewat jalur UMB. Senang bukan main,saya kabari keluarga di Serang saat itu juga,mama dan ayah begitu bangga mendengar kabar tersebut sampai akhirnya disaat daftar ulang,saya tercengang mendapati bayaran yang diluar dugaan. Jelas saat itu nominal dengan yang tertera adalah Rp10.000.000.00 dan uang sebanyak itu harus saya dan keluarga kumpulkan dalam waktu 1 minggu. Saya ingat betul,saat itu saya dan seluruh staf BEM sastra inggris berdemo meminta keringanan. Di bulan puasa,ditengah udara yang panas dan terik,kami akhirnya dapat menemui wakil dekan satra inggris untuk mendiskusikan solusi yang bisa ditawarkan universitas. Dalam ruangan itu saya ingat jelas,ada lima perwakilan orangtua dengan para siswa yang berjumlah belasan. Kami duduk bersama dan berdiskusi tentang solusi apa yang bisa universitas berikan terhadap kami yang tidak mampu. Diskusi  berjalan dengan sangat alot,wakil dekan terus menerus mencari alasan dan melemparkan kewenangan atas biaya yang  di berikan adalah campur tangan fakultas yang bersangkutan,bukan universitas dan selaku wakil dekan beliau tidak bisa berbuat apapun. Sepuluh juta tetaplah sepuluh juta dan harus lunas hari itu juga,tepatnya 3 hari lagi terhitung saat pertemuan dengan wakdek saat itu. Menahan tangis saya ajukan permohonan dan solusi,untuk saya yang berasal dari keluarga yang tidak mampu. Saya pun bertanya ke pada beliau tentang kebijakan seperti apa yang akan beliau berikan kepada kami,dan dengan muka berpaling dia lagi-lagi melemparkan wawenang dan kekuasaan bukanlah ditanggan dia. Seketika itu juga saya menangis dihadapan setiap orang yang ada diruangan itu,pamit dan meminta maaf saya tidak mempunyai cukup biaya untuk menuntut ilmu di sini. Keluar dari ruangan itu,para staf BEM yang sejak awal ikut berdemo memeluk,menangis dan meminta maaf karna tidak bisa berbuat apa-apa lagi.  
Dengan berat hati saya akhirnya memilih untuk menjadi mahasiswa disalah satu perguruan tinggi swasta yang ada di depok. Proses pendewasaan pun makin matang. Tak hanya mahasiswa yang belajar mati-matian demi ipk tinggi dan sukses kerja di akhir nanti,tapi juga mahasiswa yang menjadikan sesama atau masyarakatnya  menjadi lebih  berarti. Di mulai akan kecintaan saya terhadap sejarahlah yang menjadikannya lebih kuat kokoh dan berarti. Aktivitas diluar proses perkuliahan banyak menyadarkan saya akan hal-hal yang berarti dan menjadi minat pribadi. Setelah kuliah selama kurang lebih satu semester,saya yakin dan sadar bahwa jurusan yang saya jalani berbeda dengan bakat yang saya miliki. Sadar telah masuk dijurusan yang salah,dengan bermodalkan nekat saya memberanikan diri mengikuti snmptn untuk yang ketiga kalinya dan alhamdulillah diterima. Tuhan memang tau apa yang umatanya butuhkan. Saya diterima di uin jurusan psikologi,dan bercita-cita menjadi seorang tokoh psikologi anak yang profesional. Memberikan arahan dan motivasi yang baik,agar anak-anak kedepannya  terlahir  dan tercipta dengan mengenali tiap passion yang ada pada diri mereka dan berusaha mengharumkan nama keluarga bang sa dan negara.
Semua itu tidak dapat terbentuk dengan sendirinya,pengalaman dan pengambilalihan setiap keputusan dimasa lalu adalah cerminan atas kepribadian yang kita miliki saat ini,percaya atau tidak memang benar adanya. Dari dulu saya sangat menggemari pelajaran sejarah,dari situ saya belajar banyak hal. Sejarah bukan hanya bercerita tentang masa lalu,tapi masa sekarang juga masa depan. Dari sejarah kita dapat belajar bayak hal,tak hanya pengetahuan yang kita dapatkan tetapi juga kesadaran sebagai makhluk tuhan yang mempunyai kewajiban menjadi individu yang berguna bagi sesama terutama bangsa dan negara. Sukarno pernah berkata,jangan sekali-kali melupakan sejarah,karna bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.mereka yang tau dan cinta akan sejarah pastinya sadar betul,bahwa perjuangan yang mereka lakukan amatlah sangat besar. Berkorban tak hanya harta benda,akan tetapi juga nyawa dan keluarga. Mereka yang telah gugur di medan perang hanya berharap kepada anak cucunya kelak bahwa perjuangan mereka untuk pengobanan itu tidaklah sia-sia. Sederhananya,ketika kita bisa menghargai jasa mereka yang telah berkorban segala-galanya demi kenyamanan kita hari ini pasti bisa menghargai diri sendiri dengan nilai yang pantas dan takkan berhenti untuk meneruskan cita-cita mereka yang telah mati.
Saya pun akan berlaku demikian,kecintaan saya akan sejarah,memperkaya proses pendewasaan yang saya miliki. Sadar bahwa setiap konsekuensi yang saya ambil akan berdampak pada kehidupan saya dimasa yang akan datang sekaligus berdampak pada lingkungan disekitarnya. Saya akan menggeluti sesuatu yang memang menjadi minat saya,berusaha semaksimal mungkin dengan tujuan mengabdi dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.
Membuat keinginan,cita-cita,dan harapan menjadi kenyataan tidaklah mudah. Saya akui,proses itu tidak mudah dan juga harus diiringi ketekunan yang luar biasa. Belajar tak kenal rasa puas,berkembang dan tumbuh melebihi cita-cita harapan yang menjadi tujuan. Tumbuh tidak lagi menjadi gadis remaja,tetapi wanita yang dewasa dan bisa mengontrol tiap perasaan yang ada. Mencoba untuk lebih profesionalisme,mengacuhkan rasa ego dan malas yang hanya membuat diri tidak berkembang dan manjadikan diri kita sebagai calon pecundang.
Sudah saatnya kita sebagai generasi muda yang mendapat  sebutan mahasiswa  berusaha membuat sebuah perubahan yang amat berarti,bukan hanya mencaci maki,mengeluh,dan menuntut perubahan. Menciptakan perubahan bukan berati harus menurunkan presiden dan membuat gerakan revolusi demi pemerintah yang lebih adil.jauh adri gambaran perubahan yang saya ingin gambarkan. Pada hakikatnya jika pemerintahnya sudah berlaku seadil adilnya tapi kalau rakyi atnya hanya ingin terus meminta,menutut,tanpa berusaha apalah jadinya. Disinilah peranan kita,mahasiswa,sebagai agen pembawa  perubahan, di pertaruhkan. Perubahan dimulai dari hal-hal yang kecil,Sebagai contoh,membiasakan buang sampah sembarangan dan memilih sampah yang bisa disaur ulang. Mencitakan segala macam inovasi,dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. Bayangkan jika satu mahsiswa dapet memperkerjakan setidaknya 10 orang pekerja,dikali puluhan ribu mahasiswa yang tersebar di indonesia,saya rasa itu sudah cukup membuat kemiskinan diindonesia berkurang. Itu belum terhitung jika usaha yang mahasiswa lakukan dengan berinovasi itu menjadi usaha yang berkembang. Kepedulian antar sesama jelas akan seamakin bertambah,karena semua orang berlomba-lomba untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Perubahan akan sulit terjadi bila yang bergerak hanyalah kalangan atas,kita yang berada di kalangan menengahlah yang seharusnya lebih bisa bergerak leluasa,memobilisasi mereka yang berada diatas agar dapat dengan mudah melihat ke bawah,dan memobilisasi kalangan yang ada di bawah agar terlihat oleh orang-orang yang ada di kalangan atas. Diatas bukan berarti harus melulu pemerintah,orang yang di atas yang saya maksud adalah mereka yang merasa mampu,hidup dengan layak,nyaman,dan terjamin pendidikan juga kesehatannya. Menyadarkan mereka yang merasa nyaman,agar mengurangi kenyamanan yang mereka miliki demi kenyamanan orang lain. Peranan kita sebagai middle class lah yang amat sangat berpengaruh. Terutama kita sebagai mahasiswa yang mengemban sebagai agen perubahan.
Sampai detik ini saya akan berjuang,”susah tapi saya yakin,saya Bisa!”.
Demikian esai ini saya tulis dengan sebenarnya,semoga dapat bermanfaat bagi kita,bagi sesama,sebangsa dan bernegara. Merdesa.



Sabtu, 09 Juni 2012

wisata museum



JASMERAH (jangan sekali-kali melupakan sejarah), itulah salah satu quote darithe founding fathers Negara Indonesia yaitu Soekarno. Sebagai seseorang yang menggemari sejarah saya tidak akan pernah lupa kata-kata itu, karena kata-kata itu bagaikan kata sandi untuk sesama pecinta sejarah. Saya memang bukan sesoorang yang paham betul dengan sejarah Indonesia maupun dunia, tapi saya selalu belajar untuk bisa mengerti sejarah yang ada di dunia ini, khususnya sejarah Indonesia. Seperti kata Asep Kambali (Pendiri Komunitas Historia Indonesia) bahwa Untuk menghancurkan suatu bangsa, hancurkan ingatan sejarah generasi mudanya. Sebagai generasi muda saya tidak mau seperti itu, oleh karena itu saya selalu belajar sejarah-sejarah di dunia ini terutama sejarah Indonesia.
Untuk itu saya kemarin berkesampatan berkunjung ke monumen pancasila sakti. Seumur hidup saya baru sekali kesana. Hehehe 
Monumen pancasila sakti adalah monumen yang dibangun untuk mengingatkan kita akan perjuangan para Pahlawan Revolusi yang berjuang mempertahankan ideologi negara Republik Indonesia, Pancasila dari ancaman ideologi komunis.
Museum sejarah ini di dalamnya terdapat Monumen Pancasila Sakti, museum diorama (miniatur 3D untuk menggambarkan figur para pahlawan revolusi), sumur tua, sebuah ruangan relik, dan lapangan peringatan peristiwa sejarah itu.
Kesan pertama saat menginjakan kaki saya di monumen pancasila sakti adalah bahwa tempat ini nyaman, asri, sejuk, dan banyak pohon-pohon besar sehingga ketika siang matahari tidak begitu menyengat karena sinarnya terhalang oleh pohon-pohon besar. Tapi, kenyamanan itu terusik karena kurang rapih dan bersihnya taman-taman di sekitar pintu museum karena banyak daun-daun kering yang berserakan tidak dibersihkan oleh pihak museum.
Setelah itu saya langsung menuju ke bagian yang paling penting dari museum ini yaitu lubang atau sumur dimana para pahlawan revolusi Indonesia di masukkan atau diceburkan ke dalam sumur tersebut setelah disiksa dan dibunuh terlebih dahulu.
Berikut ini merupakan nama-nama pahlawan revolusi yang dimasukkan kedalam sumur tersebut:
1. Ahmad Yani, Jend. Anumerta
2. Donald Ifak Panjaitan, Mayjen. Anumerta
3. M.T. Haryono, Letjen. Anumerta
4. Piere Tendean, Kapten CZI Anumerta
5. Siswono Parman, Letjen. Anumerta
6. Suprapto, Letjen. Anumerta
7. Sutoyo Siswomiharjo, Mayjen. Anumerta
Sebelum kita menuju sumur tersebut kita akan melihat lapangan yang cukup luas dan hijau. Lapangan atau taman itu nampaknya dijaga kebersihannya, terlihat dari bersih dan hijaunya rumput dilapangan atau taman tersebu
Di dekat sumur tersebut terdapat rumah yang isinya merupakan diorama yang menggambarkan kekejaman dari pelaku pemberontakan yang menyiksa para pahlawan revolusi sebelum dimasukan kedalam sumur. Ketika kita melihat diorama tersebut, kita juga akan mendengar penjelasan dari suara/audio yang terdapat di rumah tersebut yang menceritakan kejadian penyiksaan itu.
Lalu, terdapat juga monumen pancasila sakti yang juga disebut monumen pahlawan revolusi.
Di sekitar komplek monumen pancasila sakti juga terdapat beberapa kendaraan yang dipakai ketika kejadian G30S berlangsung.

Lalu saya menuju ke museum pengkhianatan PKI. Museum itu berisikan diorama-diorama yang menceritakan pemberontakan yang dilakukan oleh PKI dari masa awal kemerdekaan tahun 1945 di berbagai daerah di Indonesia hingga puncaknya pada peristiwa G30S pada tahun 1965.
Museum itu terdiri dari 2 lantai. Dari lantai 2 saya langsung menuju ke bagian museum lainnya yang berisikan barang-barang milik pahlawan revolusi Indonesia, dari baju yang dipakai oelh korban ketika kejadian berlangsung hingga accesoris milik para pahlawan revolusi. Di bagian ini juga terdapat ruang teater yang memutar film G30S/PKI yang menceritakan peristiwa G30S/PKI saat itu.
Monumen Pancasila Sakti merupakan salah satu museum yang ada di Jakarta. Masih banyak museum-museum yang belum saya kunjungi. Saya berencana dalam sebulan minimal ada 1 museum yang saya kunjungi sebagai bentuk cinta saya kepada sejarah. Dan jangan sampai sebagai generasi muda ketika kita ditanya mengenai sejarah Negara kita, kita tidak tahu sama sekali. Karena sejarah merupakan pelajaran hidup yang paling baik untuk mengarungi masa depan.


wisata alam




Apaan tuuh??
Okee.. gue bakal jelasin, sabaar  J
Weekend kemaren gue bareng “patner” gue iseng iseng maen ketempat ini. Bermodal  GPS dari hape gue dan dia memberanikan diri pergi kesana,ke curug  Cilember.
Curug Cilember adalah salah satu tempat wisata air terjun.
 Lokasinya ada di Desa Jogjoan, Cisarua-Bogor
KPH Bogor  Jln. Desa Tengah, komplek perkantoran pemda, cibinong,
Bogor.
At least belum banyak orang yang tahu tentang keberadaan dan keindahan curug ini mungkin karena tempatnya agak jauh dari jalan utama dan pemerintah daerah kurang gencar dalam melakukan promosi dan sebagainya. Tapi, begitu lo sampai diasana... gue jamin lo gak aakan nyesel sedikitpun.
Bermodalkan uang sebesar Rp. 20.000 lo udah bisa masuk kedalam. Mungkin Rp.20.000 agak terkesan mahal untuk wisata curug,tapiii tunggu duluuu...
Gue rasa itu sepadan dengan apa yang bakal lo dapetin.
Dari loket pembelian tiket,lo harus jalan lagi,yaa lumayan jauh.buat gue itu cukup bikin ngos-ngosan,perjalanan menuju air terjun pun sangat indah. Jalanana berbatu,dikelilingi pohon-pohon besar,tanaman merambat dan parit parit kecil disamping yang dialiri air yang masih sangat jernih.
Perjalana jauh yang buat rasa capek gak begitu terasa. Udara pun sangat sejuk dan segar luar biasa. Padahal saat itu tengah hari. Gemericik air terjun  terdengar  dari kejauhan. Dan sesampainya disana,gue bener bener kagum. Tempatnya bener bener tertata dengan sangaaat baik.
Ada kamar mandi untuk ganti pakaian,ada tempat makan,ada tempat untuk makan. Semua tertata dengan baik dan bersih. Untuk Makan dan membeli oleh-oleh  gue rasa harganya cukup terjangkau,soal rasa ga usah ditanya.
Disitu juga terdapat banyaak sekali tenda tenda yang didirikan untuk para pengunjung melepas lelah,atau juga dapat dipergunakan untuk acara perkemahan.
Disana ada taman kupu kupu,yang terdiri dari banyaaaak spesies kupu kupu yang sangat indah. Hanya dengan uang Rp.6000 lo bisa nikmatin keindahan kupu-kupu yang indah itu,sepuasnyaa. Menarik bukan?
So tunggu apalagi,lekas habiskan liburan lo disana !!

Senin, 04 Juni 2012

Wisata Rohani


Masjid  Kubah Emas
Dian al Mahri

Woow,mendengar namanya saja bikin kita penasaran ! memang kita sering mendengar begitu banyak mesjid diindonesia yang kubahnya terbuat dari emas.tapi kalo emasnya terbuat dari emas 18 karat?hmm belum ada kan? Nah, lo mesti datangi tempat ini.. kenapa?karna di dunia ini hanya ada 4 mesjid yang berkubah emas dan salah satu nya ada di sini,di masjid ini.





Mesjid yang bertempat di jalan meruyung, kelurahan limo, kecamatan cinere, depok ini beda dengan masjid masjid indonesia lain nya. Luas tanahnya aja sekitar 100 hektar dan di kelilingi oleh pot berisi bunga-bunga cantik  dan tempatnya benar benar bersih.
Pohon pohon segar dan siap tumbuh besar menjaga bangunan anggun ini. 

Ketika lo masuk area suci ini, mata lo akan di manjakan oleh arsitektur masjid yang klasik dan megah.
 
Kemudian,kalo di perhatiin sekelilingnya, disamping masjid ada beberapa kubah kubah kecil yang mengelilinginya. Bedanya, kubah kubah mungil ini engga terbuat dari emas, melainkan dihiasi motif kotak kotak cantik yang terbuat dari marmer. Benar benar keren ! lo mesti tau, masjid berukuran 60 meter x 120 meter ini bisa menampung 15.000 orang..!!  gue bisa ajak satu Rt plus satu keluarga besar gue beserta Rt lo dan keluarga besar lo J

By the way,gue jadi penasaran,siapa sih pemilik mesjid nan cantik ini?? Setelah gue berkeliling keling dan bertanya pada rembulan dan bintang,,,uups maksud gue kepada warga sekitar ,, ternyata sang “empunya” adalah Ibu Hj. Dian Djuriah Maimun Al Rasjid. Ibu berusia 52 tahun ini dalah seorang pengusaha asal banten yang kemudian punya ide kreatif untuk membuat mesjid besar setelah mesjid Istiqlal,jakarta. Hal ini dilakukan karena cintanya kepada Allah swt.. betapa mulianya bukan hati ibu dian ini...

Well,, bosan dengan tempat wisata yang itu itu aja?ayooo, kesini! Dijamin gak akan nyesel deh.. mata segar,hati pun ikuut segar!

Sabtu, 21 Januari 2012

FACE DOWN LYRIC

Hey girl you know you drive me crazy.
One look puts the rhythm in my head.
Still I'll never understand why you hang around.
I see what's going down.
Cover up with makeup in the mirror.
Tell yourself it's never gonna happen again.
You cry alone and then he swears he loves you.

Do you feel like a man
When you push her around?
Do you feel better now
As she falls to the ground?
Well I'll tell you my friend,
One day this world's going to end.
As your lies crumble down,
A new life she has found.

A pebble in the water makes a ripple affect.
Every action in this world will bear a consequence.
If you wait around forever you will surely drown.
I see what's going down.
I see the way you go and say you're right again.
Say you're right again!
Heed my lecture!

Do you feel like a man when you push her around?
Do you feel better now as she falls to the ground?
Well I'll tell you my friend, one day this world's going to end.
As your lies crumble down,
A new life she has found!

Face down in the dirt!
She said "This doesn't hurt!"
She said "I've finally had enough!"
Face down in the dirt!
She said "This doesn't hurt!"
She said "I've finally had enough!"
One day she will tell you that she has enough!
Its coming round again!

Do you feel like a man when you push her around?
Do you feel better now as she falls to the ground?
Well I'll tell you my friend, one day this world's going to end.
As your lies crumble down, a new life she has found!

Do you feel like a man when you push her around?
Do you feel better now as she falls to the ground?
Well I'll tell you my friend, one day this world's going to end.
As your lies crumble down, a new life she has found.
Face down in the dirt!
She said "This doesn't hurt!"
She said "I've finally had enough!"

Jumat, 20 Januari 2012

PAST PARTICIPLE DAN BENTUK – BENTUK PRESENT PERFECT


 PAST PARTICIPLE

SIMPLE FORM
SIMPLE PAST
PAST
PARTICIPLE
The past participle is one of the principal parts of a verb. (See Chart 2-3)
The past participle is used in the PRESENT PERFECT tense and the PAST PERFECT tense.*
The past participle of regular verbs is the same as the simple past form: both end in –ed. See chart 2 – 4 for a list of irregular verbs.
REGULER VERBS
Finish
Stop
Wait
Finished
Stopped
Waited
Finished
Stopped
Waited
IRREGULAR VERBS
Saw
Made
Put
Seen
Made
put
Seen
Made
Put

 BENTUK – BENTUK PRESENT PERFECT
STATEMENT HAVE/HAS + PAST PARTICIPLE
(a)    I have finished my work
(b)   The students have finished Chapter 5
(c)    Jim has eaten lunch
The basic form of the present perfect : have or has + the past participle. Use have with I, you, we, they, or a plural noun (e.g., students). Use has with she, he, it, or a singular noun (e.g., Jim). With pronouns, have is contracted to apostrophe + ve (‘ve) and has to apostrophe + s (‘s)
(d)   I’ve/You’ve/We’ve/They’ve eaten lunch
(e)    She’s/He’s eaten lunch
(f)    It’s been cold for the last three days.
NEGATIVE : HAVE/HAS + NOT + PAST PARTICIPLE
(g)   I have not (haven’t) finished my work
(h)   Ann has not (hasn’t) eaten lunch
Have + not = haven’t
Has + not = hasn’t
QUESTION: HAVE/HAS + SUBJECT + PAST PARTICIPLE
(i)     Have you finished your work?
(j)     Has Jim eaten lunch?
(k)   How long have you lived here?
In a question, the helping verb (have or has) precedes the subject
(l)     A : Have you seen that movie?
B : Yes, I have. OR: No, I haven’t
(m) A : Has Jim eaten lunch?
B : Yes, he has. OR: No, he hasn’t
The helping verb (have or has) is used in a short answer to a yes/no question
The helping verb in the short answer is not contracted with the pronoun

MENGGUNAKAN HOW ABOUT DAN WHAT ABOUT DAN TAG QUESTIONS


     MENGGUNAKAN HOW ABOUT DAN WHAT ABOUT
(a)   A : We need one more player
       B : How about (what about) Jack? Let’s ask him if he wants to play
(b)   A : What time should we meet?
       B : How about (what about) three o’clock?
How about and what about have the same meaning and usage. They are used to make suggestions or offers
How about and what about are followed by a noun (or pronoun) or the –ing form of a verb.
Note : How about and what about are used in informal spoken English frequently, but are usually not used in writing
(c)   A : What should we do this afternoon?
       B : How about going to the zoo?
(d)   A : What about asking Sally over for dinner next Sunday?
       B : Okay. Good idea
(e)   A : I’m tired. How about you?
       B : Yes, I’m tired too
(f)   A : Are you hungry?
       B : No. What about you?
       C : I’m a little hungry.
How about you? And what about you ? are used to ask a question that refers you the information or question that immediately preceded. In (e): How about you? = Are you tired? In (f) : What about you? = Are you hungry?

 TAG QUESTIONS
            Affirmative
(A) You Know Bob Wilson
(B) Mary Is From Chicago
(C) Jerry Can Play The Piano
            Negative
(d) You don’t know Jack Smith
(e) Mary isn’t from New York
(f) Jerry can’t speak Arabic
NEGATIVE
Don’t you?
Isn’t she?
Can’t he?
AFFIRMATIVE
do you?
is she?
can he?
A tag question is a question that is added onto the end of a sentence. An auxiliary verb is used in a tag question
In (a), (b), and (c) : When the main verb is affirmative, the tag question is negative.
In (c), (d), and (e): When the main verb is negative, the tag question is affirmative
Notice in the following: I (the speaker) use a tag question because I expect you (the listener) to agree with me. I give my idea while asking a question at the same time. *
THE SPEAKER IDEA
(a)    I think that you know Bob Wilson
(b)   I think that you don’t know Jack Smith
(c)    I think that Mary is from Chicago
(d)   I think that Mary isn’t from New York
(e)    I think that Jerry can play the piano
(f)    I think that Jerry can’t speak Arabic
THE SPEKARE’S QUESTION
You know Bob Wilson, don’t you?
You don’t know Jack Smith, do you?
Mary is from Chicago isn’t she?
Mary isn’t from New York, is she?

Jerry can play the piano, can’t he?
Jerry can’t speak Arabic, can he?
EXPECTED ANSWER
Yes, I do
No, I don’t

Yes, she is
No, she isn’t

kYes, he can
No, he can’t